HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL : PENGARUH BERBAGAI JENIS MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAHE ( Zingiber officinale )
NAMA : ERWIN DWIANTO
NIM : 0802406016
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS : PERTANIAN
LAPORAN PRAKTEK INI DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT KELULUSAN MATA KULIAH BUDIDAYA TANAMAN REMPAH DAN OBAT.
DOSEN
DWI ARIYANTI. SP
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala nikmat dan hidayahnya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Ucapan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi – tingginya penulis haturkan kepada Ibu Dwi Aryanti, SP selaku dosen yang membawakan mata kuliah Budidaya Tanaman Rempah dan Obat yang telah memberikan bimbingan kepada penulis mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tersusunnya laporan ini. Dan tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada rekan – rekan khususnya mahasiswa program studi Agroteknologi semester VI Fakultas pertanian yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penulis dengan senang hati dan terbuka menerima kritik dan saran dari berbagai pihak untuk penyempurnaan laporan ini.
Palopo, …….. 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Hipotesis
1.3. Tujuan dan Kegunaan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani tanaman jahe ( Zingiber officinale )
a. Sistematika
b. Morfologi
c. Syarat tumbuh
2.2. Media tanam
BAB III. BAHAN DAN METODE
3.1. Tempat dan Waktu
3.2. Bahan dan Alat
3.3. Metode Percobaan
3.4. Pelaksanaan Percobaan
3.5. Parameter Percobaan
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DENAH PERCOBAAN
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
DAFTAR TABEL
TABEL 1a : Pengamatan Tinggi tanaman jahe
TABEL 1b : Rata – rata Tinggi tanaman jahe
TABEL 1c : Annova rata – rata tinggi tanaman jahe
TABEL 11a : Pengamatan jumlah tunas tanaman jahe
TABEL 11b : Rata – rata jumlah tunas tanaman jahe
TABEL 11c : Annova rata – rata jumlah tunas tanaman jahe
TABEL 111a : Pengamatan jumlah daun tanaman jahe
TABEL 111b : Rata – rata jumlah daun tanaman jahe
TABEL 111c : Annova rata – rata jumlah daun tanaman jahe
DAFTAR GAMBAR
Diagram rata – rata tinggi tanaman jahe
Diagram rata – rata jumlah tunas tanaman jahe
Diagram rata - rata jumlah daun tanaman jahe
Denah percobaan
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jahe merupakan salah satu komoditas ekspor rempah-rempah Indonesia, disamping itu juga menjadi bahan baku obat tradisional maupun fitofarmaka, yang memberikan peranan cukup berarti dalam penyerapan tenaga kerja dan penerimaan devisa negara. Sebagai komoditas ekspor dikemas berupa jahe segar, asinan (jahe putih besar), jahe kering (jahe putih besar, kecil dan jahe merah), maupun minyak atsiri dari jahe putih kecil (jahe emprit) dan jahe merah. Volume permintaannya terus meningkat seiring dengan permintaan produk jahe dunia serta makin berkembangnya industri makanan dan minuman di dalam negeri yang menggunakan bahan baku jahe. Pada tahun 1998, ekspor jahe Indonesia mencapai 32.807 ton dengan nilai nominal US $ 9.286.161. Tahun 2003 turun menjadi 7.470 ton dengan nilai US $ 3.930.317 karena mutu yang tidak memenuhi standar. Namun permintaan jahe mengalami peningkatan setiap tahun. Kondisi ini di Indonesia, direspon dengan makin berkembangnya areal penanaman dan munculnya berbagai produk jahe.
Pengembangan jahe skala luas sampai saat ini perlu didukung dengan upaya pembudidayaannya secara optimal dan berkesinambungan. Untuk mencapai tingkat keberhasilan budidaya yang optimal diperlukan bahan tanaman dengan jaminan produksi dan mutu yang baik serta stabil dengan cara menerapkan budidaya anjuran. Adanya penolakan ekspor jahe Indonesia di negara tujuan terutama Jepang, karena tingginya cemaran mikroorganisme, mengakibatkan anjloknya pendapatan petani jahe. Hal ini perlu segera diantisipasi dengan menerapkan budidaya anjuran terbaik diantaranya dengan penggunaan bahan tanaman sehat yang berasal dari varietas unggul. Selain itu, karena kualitas simplisia bahan baku industri hilir ditentukan oleh proses budidaya dan pascapanennya, maka pembakuan standar prosedur operasional (SPO) budidaya jahe dibuat guna mendukung GAP (Good Agricultural Practices).
Thanks Infonya, admin.
ReplyDeleteUntuk mencari referensi website pertanian dan perternakan saya sarankan untuk mengunjungi website ini ya min.
Fredikurniawan.com
ilmupeternakan.web.id