I. Pendahuluan
Sejak zaman dahulu manusia selalu tertarik untuk mengetahui kehidupan
yang akan datang. Berbagai macam usaha dilaksanakan oleh manusia untuk
mewujudkan keinginan mengetahu nasib dan kehidupan di masa yang akan
datang. Usaha manusia untuk mengetahui masa depan tersebut coba
dijelajahi oleh alam pikiran manusia baik secara ilmiah maupun tidak
ilmiah. Pengetahuan terhadap masa depan menjadi penting bagi manusia,
karena sifat keingin tahuan akan perubahan yang akan terjadi.
Manusia
dengan segala kemampuaannya untuk beradaptasi tentu akan menggunakan
kemampuan untuk memprediksi masa depannya untuk fungsi adaptasi
tersebut.
Adaptasi untuk mengatasi berbagai macam perubahan di masa yang akan
datang juga diperlukan pada bidang pertanian. Bidang pertanian telah
banyak berubah seiring dengan perubahan teknologi yang telah terjadi.
Semenjak penggunaak hasil teknologi baik pada alat pertanian maupun
input budidaya pertanian seperti benih unggul telah banyak merubah wajah
pertanian di dunia. Penemuan benih padi seperti IR, Membramo dll
merupakan hasil rekayasa teknologi yang merupakan jawaban bidang
pertanian atas tuntutan perubahan zaman. Pertanian modern juga telah
menolak teori terkemuka dari Malthus yang menyatakan bahwa manusia akan
bertambah sesuai derey hitung sedangkan bahan makanan akab bertambah
sesuai deret ukur. Malthus saat itu melupakan faktor teknologi yang
ternyata membuat pertanian samapai saat ini masih mampu untuk
menyediakan tidak hanya bahan makanan tetapi juga raw material untuk
sektor industri.
Lalu, seperti apakah gambaran dunia pertanian di masa yang akan
datang? Masihkah sektor pertanian menjawab tantangan zaman untuk
memenuhi bahan makanan untuk manusia di muka planet bumi ini yang
diperkirakan akan berjumlah 50 miliar pada tahun 2050 nanti? Atau
manusia akan kekurangan bahan makanan dan bahan baku alam untuk memenuhi
kebutuhannya.
II. Kondisi Masyarakat di Masa Mendatang
Salah satu faktor yang akan memperngaruhi perubahan pada kondisi
masyarakat di masa yang akan datang adalah berkembang pesatnya teknologi
telekomunikasi dan informasi. Teknologi komunikasi dan informasi
seperti internet, televisi, telepon akan banyak merubah kondisi sosial,
ekonomi, budaya bahkan komposisi geografis umat manusia. Teknologi
komunikasi dan informasi juga menyebabkan semakin mengglobalnya dunia,
sehingga saat ini seluruh dunia dapat dilihat dan dirasakan kehadirannya
di depan meja kerja, ruang tamu dan sangat dekat dengan kehidupan
manusia.
Perubahan teknologi juga menyebabkan berubahnya kondisi sosial budaya
manusia. Saat ini dengan kehadiran teknogi terjadi kesadaran bersama
akan kondisi antar umat manusia di berbagai belahan dunia. Isu-isu yang
selama ini menjadi milik kawasan tertentu atau regional seperti perang
di Timur Tengah, perganitan rezim kepemimpinan di Kuba, hingga Pemilihan
Presiden di Amerika dapat dirasakan keberadaanya hingga ke seluruh
dunia.
Kemajuan teknologi juga membuat ekonomi dan kondisi geografis
masyarakat berubah. Semakin meningkatnya aktivitas ekonomi di perkotaan
juga mendorong terjadinya urbanisasi yang cukup besar di berbagai
negara. Sehingga suatu saat komposisi penduduk akan bergeser dari
pedesan menuju perkotaan. Kemajuan teknologi informasi juga membuat
transaksi ekonomi di dunia maya semakin besar dan diramalkan akan
semakin besar setiap tahunnya.
III. Pertanian di Masa Depan
Sebagai salah satu dari hasil peradaban manusia, pertanian juga
mengalami banyak perubahan. Di awali dengan munculnya teknik bercocok
tanam dari ladang berpindah, ditemukannya irigasi hingga saat ini
ditemukannya bibit dengan hasil teknologi rekayasa genetika. Saat ini
sudah banyak bermunculan riset mengenai bioteknologi terutama untuk
menghasilkan benih genetically modified organism (GMO). GMO sendiri
merupakan salah satu terobosan dalam bidang sains untuk bidang
pertanian. Teknologi GMO atau dalam beberapa hal disebut trans genik
tidak hanya dapat menghasilkan tanaman yang lebih tinggi
produktivitasnya namun juga kebal terhadap hama penyakit, memiliki rasa
yang dapat dimodifikasi dll. Walaupun sampai saat ini masih banyak
perdebatan panjang mengenai teknologi ini, namun ke depan teknologi GMO
akan semakin berkembang. Saat ini saja mayoritas petani kedelai di
Amerika Serikat pengguna benih tanaman kedelai hasil GMO. Perdebatan
panjang mengenai tanaman GMO adalah adanya kemungkinan bahwa tanaman
tersebut dapat menyebabkan penyakit kanker bagi manusia.
Teknologi bio dalam hal kloning juga akan semakin berkembang. Hal ini
menjadikan dunia peternakan menjadi berevolusi menggunakan teknologi
tersebut. Petani / peternak di masa yang akan datang, tidak harus
mengembangkan hewan piaraannya dengan cara yang konvensional seperti
saat ini. Peternak dapat menghasilkan ternak maupun produk turunannya
seperti susu dengan baik dan berkualitas seragam karena pemakaian
teknologi kloning tersebut.
Pertanian di masa yang akan datang juga akan semakin dirumitkan
dengan adanya penyusutan lahan pertanian akibat konversi lahan dari
pertanian ke non pertanian. Koversi lahan adalah suatu hal yang tak
dapat dihindarkan. Oleh sebab itu, di masa yang akan datang akan muncul
teknik pertanian dengan cara vertikal dengan menggunakan semacam
gedung-gedung layaknya gedung bertingkat. Suatu saat lahan pertanian
akan dibangun ke atas dan mengingatkan manusia akan taman-taman
bergantung dari Babylonia. Penggunaan konsep pertanian secara vertikal
merupakan konsukensi logis akan adanya pertambahan penduduk yang semakin
menyita lahan pertanian.
Di masa depan, pertanian juga akan berkembang menggunakan teknologi
informasi. Informasi mengenai cuaca dan iklim serta harga pasar dapat
diterima petani secara real time di rumah maupun di lahan pertanian
secara langsung. Instansi pemerintah dapat langsung mengirim informasi
tentang kondisi dan pantauan panen tiap daerah, kegagalan panen, iklim,
arus barang melalui pantauan satelit dan hasilnya langsung dapat
diterima oleh petani di rumah maupun di lahan pertanian. Pertanian
sebagaimana sektor yang lain akan semakin menglobal menyebabkan
persaingan yang semakin terbuka antar petani di setiap negara di dunia.
Pertanian di masa yang akan datang juga akan mampu menjadi alternatif
bahan bakar bagi umat manusia. Saat ini telah banyak dikembangkan
teknologi biodiesel yang berasal dari tanaman. Teknologi GMO juga pada
akhirnya akan mendukung revolusi pennggunaan bahan bakar nabati tersebut
dengan menciptakan varoets baru yang dapat tumbuh dengan cepat dan
mengabaikan produk pertanian yang aman dikonsumsi. Hal tersebut wajar
karena di masa yang akan datang akan muncul varietas tanaman baru dari
spesies yang sama, semisal kedelai atau jagung yang berbeda fungsi.
Yakni tanaman pangan yang digunakan untuk bahan makanan manusia dengan
mengindahkan nilai-nilai keamanan pangan. Dan tanaman pangan yang
berfungsi sebagai bahan bakar dengan tingkat produktivitas, rasa serta
keamanan pangan yang dapat diabaikan untuk menyuplai kebutuhan bahan
bakar nabati.
IV. Penutup
Pertanian sebagaimana bidang yang lain akan selalu berkembang
mengikuti perkembangan zaman. Pertanian berkembang dengan cepat saat
terjadinya revolusi hijau dan meruntuhkan teori kependudukan dari
Malthus. Penggunaan teknologi maju di masa yang akan datang akan semakin
berkembang bahkan melebihi yang terjadi saat ini. Bahkan suatu saat
dimungkinkan bahwa para petani tidak akan perlu lagi turun ke lahan
pertanian, karena saat itu lahan pertanian telah dikelola oleh
robot-robot dan mesin-mesin mekanis yang dijalankan secara otomatis. Dan
para petani akan benar-benar menjadi tuan tanah dengan para pekerja
robot-robot yang dengan mudah dikendalikannya.
No comments:
Post a Comment