Saturday, August 11, 2012

403 Desa di NTT Terancam Rawan Pangan

TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 403 desa yang tersebar di 11 kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda kekeringan yang mengakibatkan daerah tersebut terancam rawan pangan.

"Ada sekitar 403 desa yang terancam rawan pangan akibat bencana kekeringan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT, Alexander Sena kepada wartawan di Kupang, Jumat, 10 Agustus 2012.

Sebelas kabupaten itu yakni Flores Timur, Manggarai Timur, Sumba Timur, Sumba Barat, Belu, Manggarai Barat, Sikka, Timur Tengah Selatan, Lembata, Alor, dan Ende. Dari 403 desa itu, menurut dia, sebanyak 110 desa terancam beresiko rawan pangan berat, sedangkan 227 desa lainnya kategori rawan pangan beresiko ringan, akibat kekeringan dan gagal panen. "Kami sedang melakukan pemantauan di desa-desa yang terancam rawan pangan," katanya.

Walaupun terancam rawan pangan, katanya, ketersediaan pangan di Nusa Tenggara Timur masih cukup. Persediaan beras, misalnya, masih memenuhi kebutuhan tiga bulan ke depan, serta jagung selama 14 bulan ke depan, belum termasuk persediaan pangan lokal, seperti pisang, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.

Salah satu langkah antisipasi ancaman rawan pangan itu, kata Alexander, pemerintah telah menggalakkan pemanfaatan pangan lokal, sehingga masyakakat tidak bergantung pada beras sebagai makanan pokok. "Kami terus mencoba menurunkan angka konsumsi beras 1,5 persen setiap tahunnya, dengan mendorong peningkatan produksi pangan lokal," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah NTT Fransiskus Salem mengatakan Pemerintah Provinsi telah menyiapkan beras rawan pangan sebanyak 1.000 ton. Beras ini untuk mengantisipasi bencana alam. "Masih ada juga stok beras 100 ton di setiap kabupaten yang bisa dimanfaatkan saat dilanda rawan pangan," katanya.

No comments:

Post a Comment