Sunday, July 7, 2013

Mengenal Klon Unggul Kakao

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan melalui kegiatan P3TIP/FEATI melaksanakanWorkshop Pengembangan Klon-Klon Unggul Kakao dan Pembuatan Pupuk Organik Menggunakan Limbah Pertanian. Workshop yang dilaksanakan pada senin (12/07/2010) dihadiri oleh Bupati Kab. Polman yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Polman, Kepala Dinas Perkebunan Kab. Polman, Camat se Kab. Polman, Kepala BPP dan Penyuluh se Kab. Polman, Petani di sekitar lokasi dengan jumlah ± 140 peserta. Peserta sangat antusias melihat klon-klon yang ada, dan sangat tertarik untuk ikut mengembangkan klon unggul seperti KW 617, M01, PBC 123, Gene J dan klon lain yang dianggap unggul. Peserta menginginkan agar klon-klon unggul yang memberikan hasil yang baik dapat segera dirilis/dilepas dan diharapkan nama untuk klon tersebut adalah Polman.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperbaiki/meningkatkan hasil kakao dengan melibatkan petani dalam pengkajian klon-klon unggul dan tahan terhadap hama/penyakit dengan pendekatan budidaya tanaman secara terpadu. Dampak dari kegiatan ini adalah : mendapatkan klon-klon kakao yang dapat meningkatkan hasil, kualitas dan resisten terhadap hama/penyakit; Berkembangnya manajemen terpadu pengendalian hama dan penyakit, termasuk cara lokal seperti penyarungan dan panen sering; Mengetahui latar belakang pengambilan keputusan oleh petani dalam perbaikan pengelolaan tanaman melalui klon baru dan  pengendalian hama/penyakit terpadu. Adapun klon unggul yang diperkenalkan adalah M01, M05, PBC 123, BR 25, Ilham, Natsir Rauf, Muhtar, Husbi Tori, Geni-J, KW 516. KW 523, KW 617).  Dari penampakan fisiologis dan produksi klon yang dianggap paling unggul adalah KW 617 disusul dengan klon M01, sedangkan klon yang tahan terhadap VSD adalah klon Gene-J.Saat ini sudah banyak petani di Kabupaten Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan yang mengambil entris KW 617 untuk dijadikan bahan sambung samping maupun untuk sambung pucuk.
http://epetani.deptan.go.id/users/noviabptpsulsel

No comments:

Post a Comment