Monday, June 11, 2012

makalah pertanian

BAB I. PENDAHULUAN
1.1.     Latar Belakang
Tomat adalah komoditas hortikultura yang penting, tetapi produksinya baik kuantitas dan kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah yang keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tidak berimbang, serangan hama dan penyakit, pengaruh cuaca dan iklim, serta teknis budidaya petani, selain itu tomat merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak digemari orang karena rasanya enak, segar dan sedikit asam.
Dalam mengejar sasaran peningkatan hasil tanaman tomat, petani dan pelaku pertanian seringkali menggunakan bahan kimia secara berlebihan. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida terbukti menimbulkan pencemaran baik pada tanah maupun produk pertanian, yang akhirnya dapat menurunkan kualitas lahan dan produksi pertanian serta meningkatkan penggunaan bahan kimia dan memperkecil penggunaan bahan-bahan organik. (Anonim, 2000).

Penggunaan mikroorganisme lokal (mol) merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam usaha pengelolaan pertanian yang mampu mengurangi pengaruh negatif pada lingkungan (Anonim, 1997). Mikroorganisme lokal terdiri atas kultur campuran mikroorganisme bermanfaat dan hidup secara alami serta dapat diterapkan sebagai inokulum untuk meningkatkan keragaman mikroorganisme tanah dan tanaman (Higa dan Parr, 1997).
Meningkatnya mikroorganisme tanah bermanfaat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman. (Solihah, 1995). Aplikasi mikroorganisme lokal pada penanaman tomat memperlihatkan beberapa pengharuh antara lain perubahan fisik, biologis dan kimia tanah, memperdalam lapisan olah tanah, meningkatkan agregasi tanah serta memacu pertumbuhan dan produksi tomat (Higa dan Wididanan, 1991 dalam Wididana, 1993).
1.2.    Perumusan masalah
Bagaimanakah pengaruh pengaplikasian MOL terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.)  tanpa perlakuan dan menggunakan perlakuan?
1.3.    Hipotesis
Dengan penggunaan berbagai mikroorganisme lokal (mol) pada tanaman tomat menunjukkan pengaruh yang berbeda pada tiap-tiap perlakuan.
1.3. Tujuan dan kegunaan
1. Tujuan
Untuk mengetahui sampai dimana pengaruh pemberian dosis mikroorganisme lokal (mol) terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.)
2.    Kegunaan
Memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana pengaruh mikroorganisme lokal (mol) terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.)
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.    Botani tanaman tomat
Sistematika tanaman tomat dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :
A. Klasifikasi
Kingdom    : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi    : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas    : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas    : Asteridae
Ordo    : Solanales
Famili    : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus    : Solanum
Spesies    : Solanum lycopersicum L.
B. Morfologi tanaman tomat
1.    Akar
Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus kedalam tanah dan akar serabuat yang tumbuh ke arah samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) akan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah yang gembur dan porous.
2.    Batang
Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambuat halus dan diantara bulu – bulu itu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berwarna hijau, pada ruas – ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar – akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akan bercabang banyak yang menyebar secara merata.
3.    Daun
Daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan mambentuk celah – celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7. Ukuran daun sekitar (15 – 30 cm) x (10 x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm. diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh berselang seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.
4.    Bunga
Bunga tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berukuran kecil, berdiameter sekitar 2cm dan berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindah dari bunga tomat (Solanum lycopersicum L.). Mahkota bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm. bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan bunga sempurna, karena benang sari atau tepung sari dan kepala benang sari atau kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.
5.    Buah
Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan bulat persegi. Ukuran buah tomat (Solanum lycopersicum L.) juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram. Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang masih muda berwarna hijau muda, bila sudah matang warnanya menjadi merah.
C. Tehnik Budidaya Tanaman Tomat
1.    Syarat Tumbuh
Tanaman tomat dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0 - 1.250 m dpl, dan tumbuh optimal di dataran tinggi >750 mdpl. Suhu optimal untuk pertumbuhannya adalah 23°C pada siang hari dan 17°C pada malam hari. Tanah yang dikehendaki adalah tanah bertekstur liat yang banyak mengandung pasir. Dan, akan lebih disukai bila tanah itu banyak mengandung humus, gembur, sarang, dan berdrainase baik. Sedangkan keasaman tanah yang ideal untuknya adalah netral, yaitu sekitar 6 - 7.
2.    Penyiapan Lahan Bercocok Tanam Tomat
Untuk bercocok tanam tomat dipilih lahan gembur, subur dan sebaiknya sebelumnya tidak ditanami tomat atau tanaman satu famili, seperti : cabai, terong, tembakau dan kentang. Bila pH tanah rendah diberi kapur dolomite 150 kg/1000 m2 dan disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam. Buatlah bedengan selebar 120-160 cm untuk barisan ganda dan 40-50 cm untuk barisan tunggal. Untuk drainase dibuat parit selebar 20-30 cm diantara bedengan dengan kedalaman 30 cm untuk pembuangan air. Berikan pupuk kandang sebanyak 10 - 20 ton/ha yang dicampur dengan tanah secara merata. Bila menggunakan mulsa plastik, tutup bedengan pada siang hari. Lubang tanam dibuat dengan jarak 60 x 80 cm atau 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedalam 15 cm. Sterilisasi tanah media dilakukan dengan memberikan bahan kimia Besamid 3 G dengan dosis 70 gram untuk media tanam sebanyak 1m3 atau menggunakan formalin 4%.
3.    Pengadaan Benih Tomat
Pengadaan benih tomat dapat dilakukan dengan dua cara, yakni dengan membeli benih yang siap semai atau dengan membuat benih sendiri. Apabila pengadaan benih tomat dilakukan dengan cara membeli, hendaknya membeli di toko pertanian yang terpercaya menyediakan benih yang bermutu dan bersertifikat. Pengadaan benih yang dilakukan dengan membuat sendiri adalah sebagai berikut:
a) Pilih buah tomat dari tanaman tomat yang petumbuhannya dan produksinya yang bermutu baik. Buah yang dipilih adalah buah tomat yang telah masak dan tua dan masak di pohon. Buah sehat dan tidak terserang hama ataupun penyakit.
b) Buah setelah dipetik dibiarkan sampai merekah dan berair (2 - 3 hari).
c) Biji-biji diambil setelah buah tomat merekah dan cucilah dengan air bersih, kemudian dikeringkan sehingga kadar airnya paling tinggi 12%. Biji-biji tomat yang telah dikeringkan dapat langsung disemaikan atau disimpan terlebih dahulu dalam wadah, misalnya kaleng atau botol kering sambil menunggu saatnya untuk disemaikan.
4.    Pembibitan Tomat
Tanaman tomat berkembang biak secara generatif atau melalui biji, maka perbanyakan bibit tomat dilakukan dengan bijinya. Sebelum ditanam di kebun, biji-biji tomat sebaiknya disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Pemindahan bibit ke lapang dilakukan sewaktu bibit berumur 1 bulan atau daunnya telah berjumlah 4 helai. Varietas yang dianjurkan adalah varietas Gondol, Intan, Ratna dan Berlian. Kebutuhan benih 200 – 300 gram/ha.
5.    Penanaman
Bibit siap tanam berumur 3 - 4 minggu, berdaun 5-6. Sehari sebelum penanaman sebaiknya bedengan diairi dahulu. Sulam tanaman yang mati sampai berumur 2 minggu, caranya tanaman yang telah mati, rusak, layu atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru. Penyiraman dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), namun tidak berlebihan karena tanaman bisa tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Ajir dipasang sedini mungkin supaya akar tidak rusak tertusuk ajir dengan jarak 10-20 cm dari batang tomat.
6.    Pemupukan
Pupuk yang digunakan untuk 1 Ha adalah urea 150 kg, TSP 100 kg dan KCL 50 kg. Pemupukan TSP dan KCL diberikan pada saat tanam dan urea diberikan 14 hari setelah tanam sebanyak 75 kg dan sisanya 35 hari setelah tanam.
7.    Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan dengan mencabut gulma menggunakan tangan atau alat penyiang lainnya.
8.    Pengendalian hama dan penyakit tanaman tomat
Hama ulat yang menyerang tanaman muda dengan memotong batang dan tangkai adalah Agrotis ipsilon dapat disemprot dengan Hostathion 40 EC dan Dursban 20 ES. Hama Heliothis armigera yang menyerang buah menjadi bolong dapat diberantas dengan menggunakan Diasenon 60 EC. Rhizoktonia sp dan Pythium sp yang menyerang pesemaian dapat diberantas dengan Dhitane M-45. Penyakit busuk daun (Phytopthorasp) dapat diberantas dengan bubur bordeux. Penyakit layu dan virus keriting dikendalikan dengan mencabut tanaman yang terserang penyakit lalu dibakar.
9.    Panen Tomat
Panen tomat dilakukan sesuai dengan tujuan pemasarannya sehingga perlu diperhitungkan lama perjalanan sampai di tujuan. Sebaiknya tomat berada di pasaran pada saat masak penuh, tetapi tidak terlalu masak atau busuk. Pada saat masak penuh itulah tomat memperlihatkan penampilannya yang terbaik. Jika tujuan pemasaran adalah pasar lokal yang jaraknya tidak begitu jauh, dapat ditempuh dalam beberapa jam, panen sebaiknya dilakukan sewaktu buah masih berwarna kekuning-kuningan. Sedangkan untuk pemasaran ke tempat yang jauh atau untuk di ekspor, buah sebaiknya dipetik sewaktu masih berwarna hijau, tetapi sudah tua benar. Atau 8-10 hari sebelum menjadi masak (berwarna merah). Umur petik tergantung varietas tomat yang ditanam dan kondisi tanaman. Umumnya buah tomat dapat dipanen pertama pada waktu berumur 2 atau 3 bulan setelah tanam.
Panen dilakukan beberapa kali, yaitu antara 10-15 kali pemetikan buah dengan selang 2-3 hari sekali. Pemetikan dapat dilakukan pagi atau sore hari. Dan, diusahakan buah yang dipetik tidak jatuh atau terluka. Karena hal ini dapat menurunkan kualitas dan dapat menjadi sumber masuknya bibit penyakit.
2.2.    Tanaman pisang
Tanaman Pisang berasal dari AsiaTenggara, dan tergolong dalam famili Musaceae. Kini tanaman ini telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Buah pisang sangat populer dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena buah pisang banyak manfaatnya (Anonimous, 2004).
Morfologi tanaman pisang adalah daunnya lebar dan panjang,tulang daun besar. Tepi daun tidak mempunyai ikatan yang tampak sehingga mudah robek. Batang berbonggol berukuran besar dan memiliki banyak mata tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas anakan. Berbunga tunggal, bunga keluar pada ujung batang dan hanya sekali berbunga selama hidupnya.

Bunga pisang menyerbuk silang melalui serangga penyerbuk, tetapi umumnya tepung sari tidak terlalu fertil.  Oleh karena itu, banyak buah pisang tidak berbiji.Tanaman pisang tidak mempunyai akar tunggang.Akar samping merupakan akar serabut yang banyak tetapi lunak. (Anonimous, 2004).
2.3.    Tanaman gamal
Pohon gamal  (Gliricidiasepium) dikenal oleh masyarakat sebagai pohon pelindung tanaman utama, sering digunakan sebagai pagar hidup, pohon kecil ini merupakan salah satu jenis leguminosa multi guna yang terpenting setelah lamtoro, perakaran gamal merupakan penambat Nitrogen yang baik, tanaman ini berfungsi pula sebagai pengendali erosi. Bunga-bunga gamal merupakan pakan lebah yang baik dan dapat pula dimakan setelah dimasak.
Daun- daun gamal mengandung banyak protein dan mudah dicernakan,sehingga cocok sebagai pakan ternak. Rantingnya yang hijau juga dimanfaatkan sebagai mulsa atau pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah. Gamal memiliki nilai kalori sekitar 4900 kcal/ kg.
2.4.    Buah maja
Pohon maja tumbuh liar dihutan maupun dikebun, buahnya berwarna hijau dan sering digunakan sebagai penggunaan MOL atau juga digunakan sebagai tempat menyimpan air, maupun digunakan sebagai gayung. Buah maja mengandung unsur hara kalium yang tinggi yang berperan dalam fase genetik atau pembentukan buah pada tanaman.



BAB III. BAHAN DAN METODE
3.1. Tempat dan waktu   
Praktek ini dilaksanakan di green house Fakultas Pertanian, Universitas Cokroaminoto Palopo Jln. Sungai Rongkong pada bulan November-Desember 2011.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah benih tomat, tanah, pasir, pupuk bokashi, polybag ukuran 20 x 30 cm, batang pisang, buah maja, daun gamal, air cucian beras, air nira/kelapa, dan air gula merah.
Alat yang dipakai adalah ember, hand sprayer, gembor, mistar dan alat tulis menulis.
3.3. Metode Percobaan
Praktek ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan yang diulang sebanyak 24 kali sehingga terdapat 72 unit percobaan. Dengan konsentrasi mikroorganisme lokal (MOL) yang terdiri dari :
P0 = Kontrol
P1 = MOL daun gamal
P2 = MOL buah maja
P3 = MOL batang pisang
3.4. Pelaksanaan Percobaan
Pelaksanaan percobaan ini meliputi pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) persiapan media tanam, penyemaian, penanaman, pemberian mikroorganisme lokal, pemeliharaan dan pengamatan.
Pembuatan mikroorganisme lokal dilakukan dengan cara menyiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan, adapun bahan-bahannya yaitu : daun gamal, buah maja, batang pisang, air cucian beras, air kelapa, dan air gula merah. Bahan-bahan tersebut dicampur kedalam sebuah wadah/ember dengan ketentunan ¼ dari tinggi wadah, lalu tutup rapat dengan menggunakan koran, simpan ditempat terlindung dan biarkan selama 3 minggu.
Persiapan media tanam dilakukan dengan cara mencampurkan tanah, pasir, pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Pencampuran ini dilakukan dengan menggunakan tangan, setelah semua bahan sudah tercampur dengan merata, kemudian masukkan kedalam polybag, selanjutnya media tanam tersebut disiram air sampai jenuh dan biarkan selama satu minggu tujuannya agar supaya mikroorganisme yang merugikan bagi tanah dan tanaman tomat akan mati, dan juga untuk memperlancar sistem aerasi didalam tanah.
Penyemaian dilakukan dengan cara merendam terlebih dahulu benih tomat selama 15 menit dan pilih benih yang tenggelam kemudian letakkan diatas pot secara merata setelah itu tutup dengan tanah.
Penanaman dilakukan pada saat bibit tomat sudah tumbuh pada tempat penyemaian, umur bibit tomat yang akan dipindahkan pada media tanam berkisar antara 3 minggu. Pemindahan bibit tomat dari tempat penyemaian ke tempat media tanam dilakukan dengan cara mencabut satu per satu bibit tomat dengan hati-hati, jaga agar akar pada bibit tomat tidak terputus, setelah itu buat lubang diatas media tanam dengan kedalaman 5-10 cm lalu masukkan bibit tomat tersebut, tutup lubang tanam dengan tanah kemudian lakukan penyiraman.
Pemberian mikroorganisme lokal (mol) dilakukan tiap 3 hari sekali dengan dosis yang sudah ditentukan dan menggunakan hand sprayer untuk menyemprot yang dilaksanakan pada tiap pagi atau sore hari.
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman dan penyiangan, penyiraman dilakukan setiap pagi ataupun sore hari. Penyiangan dilakukan terhadap gulma yang tumbuh disekitar tanaman tomat.
Pengamatan dilakukan pada tiap 3 hari sekali sebelum dilakukan pengaplikasian mikroorganisme lokal (mol) pada tanaman tomat.
3.5. Parameter Pengamatan
Komponen pertumbuhan yang diamati adalah :
1.    Tinggi tanaman (cm) tomat, diukur dari pangkal sampai titik tumbuh tiap 3 hari sekali.
2.    Jumlah daun (helai) tanaman tomat, dihitung jumlah daun yang terbentuk sempurna diamati tiap 3 hari sekali












BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil

Tabel 1. Rata-rata tinggi tanaman tomat

ULANGAN    PERLAKUAN
    Po    P1    P2    P3
1    5,8    9,7    7.7    9,5
2    6,0    9,9    9.0    8,4
3    10,9    10,32    9.3    9,3
4    5,8    9,82    8.9    9,2
5    8,3    8,18    10.2    11,8
6    8,2    8,02    12.3    12,7
7    8,5    11,5    10.9    9,9
8    9,0    16,18    13.4    9,2
9    7,4    12,5    12.4    10,6
10    11,3    12,8    10.2    8,5
11    -    11,25    12.3    9,4
12    -    9,12    12.7    5,8
13    -    11,55    10.4    11,1
14    -    10,25    9.4    12,4
15    -    12,23    10.7    9,4
16    -    11,78    10.4    11,2
17    -    12,15    8.9    10,4
18    -    9,73    10.2    10,9
19    -    7,83    10.1    7,7
20    -    10,75    12.0    10,5
21    -    8,37    10.9    10,4
22    -    8,37    8.0    9,9
23    -    12,53    8.3    8,7
24    -    8,25    8.3    8,4
RATA-RATA    8.1    10,5    10.3    9,8





Sumber: data diolah januari 2012
Tabel 2. Rata-rata jumlah daun tanaman tomat
Ulangan    Perlakuan
    Po    P1    P2    P3
U1    7    7    8    6
U2    5    7    9    6
U3    7    8    9    6
U4    5    8    9    8
U5    7    7    10    8
U6    7    7    12    9
U7    5    8    11    7
U8    7    10    13    8
U9    6    8    12    7
U10    6    9    10    7
U11     -    8    12    6
U12     -    8    13    8
U13     -    7    10    8
U14     -    7    9    8
U15     -    8    11    8
U16     -    9    10    8
U17     -    8    9    7
U18     -    7    10    7
U19     -    6    10    6
U20     -    7    12    7
U21     -    7    11    5
U22     -    6    8    8
U23     -    8    8    6
U24     -    7    8    7
Rata-rata    6    7    8    7


Sumber : data diolah Januari 2012
4.2. Pembahasan
Aplikasi mikroorganisme lokal (mol) batang pisang terhadap pertumbuhan tanaman tomat dibandingkan dengan kontrol menunjukkan hasil yang berbeda, pada aplikasi mol batang pisang (P3) (9,8) pertumbuhan tanaman tomat lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (Po) (8,1). Begitupun dengan aplikasi mol daun gamal (P1) dan aplikasi mol buah maja (P2) menunjukkan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan dengan kontrol (Po).
Pertumbuhan jumlah daun tanaman tomat pada kontrol (Po) (6) bila dibandingkan dengan mol batang pisang (P3) (7) menunjukkan perbedaan, dimana pada Po rata-rata jumlah daun tanaman tomat kurang dibandingkan dengan P3 rata-rata jumlah daun tanaman tomat lebih banyak.






BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1. Kesimpulan
Dari hasil praktek pengaplikasian mikroorganisme lokal (mol) daun gamal, buah maja, dan batang pisang pada pertumbuhan tanaman tomat menunjukkan bahwa, pada tiap-tiap perlakuan mikroorganisme lokal (mol) terhadap tanaman tomat memperlihatkan pertumbuhan tanaman dan tinggi tanaman tomat yang berbeda-beda, serta jumlah daun yang berbeda pula.
5.2. Saran
Sebaiknya dosen yang bersangkutan mendampingi mahasiswa dalam praktik ini agar supaya mahasiswa dapat kerja lebih efektif lagi dalam melakukan pengaplikasian mikroorganisme lokal (mol).













DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997. Penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) dalam Pengelolaan Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta.
Anonim, 2000. Penggunaan bahan-bahan organik. Trubus Cetakan II. Jakarta.
Cahyono, B. 1996. Usahatani Tomat. CV. Aneka, Jakarta.
Higa dan Wididanan, 1991. Aplikasi Mikroorganisme Lokal pada Tanaman Tomat. Kanisius. Yogyakarta.
Lingga, P. 1992. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.
Solihah, 1995. Manfaat Mikroorganisme Tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.

LAMPIRAN
A.    Tabel pengamatan kontrol tinggi tanaman tomat
perlakuan    ulangan    Pengamatan    Total    Rata-rata
        1    2    3    4    5    6    7       
Po    U1    2,8    4,0    5,2    5,9    6,4    7,8    8,5    40,6    5,8
    U2    3,2    4,4    4,9    5,7    6,0    8,5    9,3    42,0    6,0
    U3    5,5    7,9    9,2    11,0    12,2    14,0    16,4    76,2    10,9
    U4    2,3    3,7    5,9    6,0    6,9    7,0    8,6    40,4    5,8
    U5    4,3    6,5    7,0    8,3    9,2    10,5    12,0    57,8    8,3
    U6    5,0    6,4    7,5    8,0    9,1    10,0    11,7    57,7    8,2
    U7    4,6    5,2    7,0    8,6    10,0    11,2    12,9    59,5    8,5
    U8    5,3    6,4    7,0    9,2    11,7    12,3    13,0    64,9    9,3
    U9    4,6    5,0    6,1    7,0    8,6    9,3    11,0    51,6    7,4
    U10    6,7    8,1    9,6    11,9    12,5    14,9    15,5    79,2    11,3
Sumber: data diolah januari 2012
B.    Tabel pengamatan tinggi tanaman tomat (aplikasi mol daun gamal)
Perlakuan    Ulangan    Pengamatan    Total    Rata-rata
        1    2    3    4    5    6       
P1    U1    5,4    7,2    10,0    10,7    11,9    13,0    58,2    9,7
    U2    5,7    7,6    9,3    11,0    12,2    13,6    59,4    9,9
    U3    6,0    8,3    10,1    11,5    12,0    14,0    61,9    10,3
    U4    5,7    7,2    9,8    11,0    11,8    13,4    58,9    9,8
    U5    5,1    7,9    8,0    8,6    9,0    10,5    49,1    8,2
    U6    5,8    6,2    7,8    8,7    9,0    10,6    48,1    8,0
    U7    6,8    9,3    11,3    12,0    14,0    15,6    69,0    11,5
    U8    6,9    10,4    13,3    19,2    22,0    25,3    97,1    16,2
    U9    6,3    9,3    11,1    13,0    15,0    18,2    72,9    12,2
    U10    6,7    9,1    10,0    14,6    17,0    19,4    76,8    12,8
    U11    5,1    7,3    9,5    12,0    15,8    17,8    67,5    11,3
    U12    5,3    7,2    8,3    10,0    11,3    12,6    54,7    9,1
    U13    5,1    8,7    10,0    12,0    15,2    18,3    69,3    11,6
    U14    6,0    7,3    9,2    10,6    13,0    15,4    61,5    10,3
    U15    6,3    8,7    10,1    13,0    16,7    18,6    73,4    12,2
    U16    5,4    9,0    10,2    13,0    16,0    17,1    70,7    11,8
    U17    6,0    8,2    10,0    14,0    16,7    18,0    72,9    12,2
    U18    5,4    7,9    9,0    10,8    12,0    13,3    58,4    9,7
    U19    5,9    7,2    8,0    8,2    8,7    9,0    47,0    7,8
    U20    5,7    8,1    9,5    11,3    14,0    15,9    64,5    10,8
    U21    5,3    6,2    8,0    9,0    10,2    11,5    50,2    8,4
    U22    5,1    6,4    8,0    8,9    10,0    11,8    50,2    8,4
    U23    6,3    9,7    11,0    14,2    16,0    18,0    75,2    12,5
    U24    5,1    7,2    8,0    8,7    9,5    11,0    49,5    8,3
Sumber: data diolah januari 2012
C.    Tabel pengamatan tinggi tanaman tomat (aplikasi mol buah maja)
perlakuan    ulangan    pengamatan    Total    Rata-rata
        1    2    3    4    5    6    7       
P2    1    5.5    7.0    7.5    7.7    8.0    9.0    9.0    53.7    7.7
    2    6.5    8.0    8.5    9.0    9.3    10.0    12.0    63.3    9.0
    3    5.5    7.5    8.0    8.3    10.0    11.0    15.0    65.3    9.3
    4    4.0    7.0    7.5    7.8    11.0    12.0    13.0    62.3    8.9
    5    5.0    7.5    8.1    10.0    11.0    13.0    17.0    71.6    10.2
    6    5.5    8.0    9.3    12.0    13.0    15.5    23.0    86.3    12.3
    7    6.0    9.0    10.1    10.5    13.0    13.0    15.0    76.6    10.9
    8    8.0    10.0    10.2    11.5    13.0    16.0    25.0    93.7    13.4
    9    6.5    9.0    9.5    10.0    14.0    15.0    23.0    87.0    12.4
    10    6.0    9.0    9.2    9.5    12.0    13.0    13.0    71.7    10.2
    11    6.0    10.0    10.3    11.0    11.0    17.5    20.0    85.8    12.3
    12    6.0    9.0    9.8    10.5    14.5    17.0    22.0    88.8    12.7
    13    6.0    7.5    7.8    9.0    13.0    13.5    16.0    72.8    10.4
    14    5.5    7.0    7.5    8.0    11.0    12.0    15.0    66.0    9.4
    15    6.5    9.0    9.6    10.0    11.0    13.0    15.5    74.6    10.7
    16    6.5    9.0    9.3    9.5    12.0    12.5    14.0    72.8    10.4
    17    5.0    7.0    7.2    8.0    10.0    10.0    15.0    62.2    8.9
    18    5.0    7.0    7.6    9.0    9.0    14.0    20.0    71.6    10.2
    19    6.0    8.0    8.3    8.5    12.0    13.0    15.0    70.8    10.1
    20    7.5    10.0    10.3    10.5    11.0    15.0    20.0    84.3    12.0
    21    7.0    8.0    8.5    9.0    12.0    12.5    19.0    76.0    10.9
    22    5.0    6.5    7.0    8.0    9.0    9.5    11.0    56.0    8.0
    23    5.0    7.3    7.5    8.0    9.0    10.0    11.0    57.8    8.3
    24    5.0    7.0    8.0    8.3    9.5    10.0    10.5    58.3    8.3

Sumber: data diolah januari 2012


D.    Tabel pengamatan tinggi tanaman tomat (aplikasi mol batang pisang)
Perlakuan    Ulangan    Pengamatan Tinggi Tanaman tomat    Total    Rata-rata
        1    2    3    4    5    6    7       
P3    U1    4,8    6,4    8,2    9,8    11,0    12,2    14,3    66,7    9,5
    U2    5,0    6,8    7,5    8,4    9,5    10,0    11,6    58,8    8,4
    U3    5,4    6,7    7,5    8,8    10,7    12,0    13,9    65,0    9,3
    U4    6,2    7,0    8,5    9,6    10,1    10,5    12,2    64,1    9,2
    U5    6,8    7,7    10,4    11,7    13,5    15,8    16,4    82,3    11,8
    U6    6,6    8,5    10,7    12,3    14,8    17,2    19,0    89,1    12,7
    U7    5,6    7,3    8,5    9,2    11,8    12,0    14,7    69,1    9,9
    U8    5,7    7,0    8,6    9,4    10,5    10,9    12,5    64,6    9,2
    U9    6,0    7,3    9,0    11,3    12,3    13,5    15,1    74,5    10,6
    U10    5,0    6,2    7,0    8,7    9,5    10,5    12,7    59,6    8,5
    U11    6,0    7,5    8,5    9,0    11,0    11,7    12,0    65,7    9,4
    U12    2,6    3,6    4,0    5,7    6,2    8,0    10,5    40,6    5,8
    U13    7,0    9,0    10,1    11,2    12,3    13,8    14,0    77,4    11,1
    U14    6,5    9,0    10,8    12,7    14,5    15,5    17,9    86,9    12,4
    U15    5,2    7,0    8,0    9,6    10,5    11,9    13,8    66,0    9,4
    U16    6,5    8,5    9,7    11,4    12,6    14,5    15,0    78,2    11,2
    U17    5,7    8,1    9,4    10,0    11,8    13,0    14,7    72,7    10,4
    U18    6,6    8,5    9,6    11,4    12,1    13,5    14,9    76,6    10,9
    U19    4,5    5,8    6,5    7,6    8,0    10,8    11,0    54,2    7,7
    U20    6,8    8,3    9,2    10,0    11,3    13,7    14,0    73,3    10,5
    U21    4,8    6,5    8,6    10,1    12,8    14,6    15,2    72,6    10,4
    U22    5,3    7,0    8,7    9,4    11,0    13,5    14,4    69,3    9,9
    U23    5,5    6,4    7,0    8,5    9,1    11,9    12,4    60,8    8,7
    U24    5,0    6,5    7,2    8,5    9,2    10,2    12,0    58,6    8,4
Sumber: data diolah januari 2012







E.    Tabel pengamatan kontrol jumlah daun tanaman tomat
perlakuan    ulangan    pengamatan    Total    Rata-rata
        1    2    3    4    5    6    7       
Po    U1    4    6    6    8    8    9    9    50    7
    U2    4    4    5    5    6    6    8    38    5
    U3    5    5    7    7    8    8    9    49    7
    U4    3    4    4    6    6    7    7    37    5
    U5    4    5    7    7    8    8    9    48    7
    U6    5    6    6    7    7    8    8    47    7
    U7    4    4    5    5    6    6    7    37    5
    U8    5    6    6    7    7    8    8    47    7
    U9    4    5    6    6    7    7    8    43    6
    U10    5    5    6    6    7    8    8    45    6
Sumber: data diolah januari 2012
F.    Tabel pengamatan jumlah daun tanaman tomat (aplikasi mol daun gamal)
Perlakuan    Ulangan    Pengamatan    Total    Rata-rata
        1    2    3    4    5    6       
P1    U1    5    6    7    7    8    9    42    7
    U2    5    6    7    8    8    10    44    7
    U3    5    6    7    9    9    11    47    8
    U4    6    6    7    7    9    10    45    8
    U5    5    5    6    6    8    9    39    7
    U6    5    6    7    7    8    10    43    7
    U7    6    7    8    8    10    11    50    8
    U8    6    7    9    11    11    13    57    10
    U9    5    6    7    9    9    11    47    8
    U10    5    7    8    10    11    13    54    9
    U11    5    6    7    9    9    11    47    8
    U12    5    6    7    8    10    10    46    8
    U13    5    6    6    8    8    11    44    7
    U14    5    6    7    7    9    10    44    7
    U15    5    6    7    8    8    11    45    8
    U16    5    7    8    10    11    14    55    9
    U17    5    6    7    9    10    10    47    8
    U18    5    5    6    6    8    9    39    7
    U19    5    5    6    6    6    6    34    6
    U20    5    6    7    7    9    10    44    7
    U21    5    5    6    6    8    9    39    7
    U22    5    5    6    6    7    8    37    6
    U23    5    7    8    9    9    11    49    8
    U24    5    6    6    7    7    8    39    7
Sumber: data diolah januari 2012
G.    Tabel pengamatan jumlah daun tanaman tomat (aplikasi mol buah maja)
Perlakuan    Ulangan    Pengamatan    Total    Rata-rata
        1    2    3    4    5    6    7       
P2    1    5    5    6    6    6    7    7    42    6
    2    5    6    7    6    7    7    8    46    7
    3    5    5    6    7    7    7    10    47    7
    4    5    6    7    7    7    8    9    49    7
    5    6    6    7    8    8    9    9    53    8
    6    6    7    8    8    9    10    11    59    8
    7    6    6    7    8    8    9    9    53    8
    8    6    7    8    8    9    11    11    60    9
    9    6    6    7    8    8    9    11    55    8
    10    6    7    8    8    8    9    10    56    8
    11    6    7    8    8    9    11    13    62    9
    12    5    6    7    7    8    9    11    53    8
    13    5    6    7    7    8    8    11    52    7
    14    6    6    7    7    7    8    10    51    7
    15    6    7    8    8    9    10    11    59    8
    16    5    6    7    8    8    9    10    53    8
    17    6    6    7    7    8    9    11    54    8
    18    5    6    7    8    8    9    11    54    8
    19    6    6    7    7    7    9    10    52    7
    20    6    6    7    7    8    8    12    54    8
    21    6    6    7    7    7    8    10    51    7
    22    5    5    6    7    8    9    10    50    7
    23    5    6    7    7    7    8    9    49    7
    24    5    6    7    7    8    9    10    52    7
Sumber: data diolah januari 2012





H.    Tabel pengamatan jumlah daun (aplikasi mol batang pisang)
Perlakuan    Ulangan    Pengamatan jumlah daun Tanaman Tomat    Total    Rata-rata
        1    2    3    4    5    6    7       
P3    U1    5    5    6    6    7    6    8    43    6
    U2    5    5    4    6    6    7    8    41    6
    U3    4    4    5    6    7    7    9    42    6
    U4    4    6    6    8    9    10    10    53    8
    U5    5    6    7    8    8    9    12    55    8
    U6    6    6    8    9    10    10    12    61    9
    U7    5    6    6    8    8    9    10    52    7
    U8    5    6    6    8    10    11    12    58    8
    U9    4    5    6    8    8    9    10    50    7
    U10    5    6    6    8    8    9    10    52    7
    U11    4    5    5    6    6    7    8    41    6
    U12    5    6    6    7    8    10    11    53    8
    U13    6    6    7    8    9    11    11    58    8
    U14    5    6    6    8    8    9    14    56    8
    U15    5    6    6    8    8    10    10    53    8
    U16    5    6    6    8    8    9    11    53    8
    U17    4    6    6    8    8    9    10    51    7
    U18    4    6    6    7    9    8    12    52    7
    U19    4    5    5    6    6    8    8    42    6
    U20    5    4    6    6    7    9    10    47    7
    U21    4    3    4    4    5    6    8    34    5
    U22    5    6    7    8    8    9    10    53    8
    U23    4    5    5    6    6    7    7    40    6
    U24    5    5    6    7    7    8    9    47    7
Sumber: data diolah januari 2012

No comments:

Post a Comment